this ism. that ism.

Showing posts with label Madah dari hati. Show all posts
Showing posts with label Madah dari hati. Show all posts

The veil and the tiara

Friday, May 6, 2011

I bought a veil today.

I wanted to don a simple attire for my nikah.

I wanted to not wear a veil, to not wear a tiara.

Just a simple head scarf sewn with lace and flowers or pearl brooches to set it off nicely.

BUT, here's a but.

Mr. S wants to see me in a veil wearing a tiara on our solemnization day.

HE wants it. Do i want it?

Not really, no. read this : I wanted to not wear a veil, to not wear a tiara.

BUT, here's another but.

I bought the veil today.

Here's why...

I wanted other than veil and tiara so that i don't look like the conventional typical malay bride on her nikah day and to be honest(because lets face it, no one who knows me reads my blog :) , i think it's a lil teeny weeny ott to wear the veil and tiara on a nikah. But that's for me lah. Other brides may wear it and they look nice in it, some who's not so lucky didn't.

Anyway, i changed my mind, tried on multiples of veils, and chose one that i think is not so OTT and bling-blingish. Of course Mr. S was there encouraging me to buy 1. He's more than happy i think to see me finally condoning his wishes. Oh and this is after a series of heated discussion i tell you..

What made me change my mind then...

I could have stand my ground and hold my stands to not wear a veil and tiara. I will get away with it i'm sure. Mr. S is very...how do i say it...tolerant, yes...Mr. S is very, very tolerant with me. He'll just let me have my way in the end. That i'm sure.

BUT. Here's the famous but again.

But, i realized that what i want initially was to "wow" other people. I think there's some part of my (foolish)heart that wants to feel 'proud' when i don't conform to society's expectations. You know like a rebel of somekind.

So i give it a thought and somehow i realized that the person that i really REALLY want to "wow" is Mr. S. So i told myself or myself told me..if that makes any sense...that i can forgo what i want /what i don't want because the ultimatum on my nikah day is to see love and happiness in Mr. S eyes whenever he looks at me.

As corny as it sounds, i really want to please the man i love. (malu to say that out loud but then, no one knew so what the heck)

So yeah baby! Ms. S will be wearing a tiara and a veil!!! Rock on! (pujuk hati hehe but it's not so bad anyway...pujuk hati lagi :)

I LOVE YOU MR. S. I really do.

Just as long as it's not a 6 foot long veil and a 4 inch high tiara. hehe




mistake(s)

Sunday, October 26, 2008

Potentially the biggest mistake i've made.  I might die with regret over it. But i might live happily.One way or another. One risk or chances. One hope or one despair. All comes to down to decision(s).

i've set my foot down and stand my ground. Now i pray that the ground won't crumble beneath me instead of steadying me.

I can't be transparent as i don't have the heart to humiliate someone but i hate the fact that i have to be vague and can't pour my heart out when it's painfully bursting with feelings and expressions and speak my mind which is now, full to the brim.

Have you set down a path and wondered whether you should turn back and retreat? Not quite regret? Just wishing you did something differently.hurm...It kinda ring the same bells, ye tak?

I believe in the saying of "it's now or never". I must admit that there are times where i should do that, but there are also the times when courage sneaks up and suddenly im that. now or never. You wouldn't wanna live with "What ifs?" the whole of your life would you?

NAM

Thursday, September 18, 2008

Ya. Aku NAM. bukan NUMB tapi NAM as in Non-Aligned Movement.

Kenapa?

Kerana Aku yang bernama *tidak dapat disiarkan disini* sememangnya berpendirian bahawa

*ehem ehem*
Tuhan itu Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Adil selain dari semua keAgungannya so, apa yang kita lakukan, tak kira lah baik atau buruk pasti mendapat balasan yang setimpal dengan perbuatan kita.

mudah kan pendirian hidup aku?

dan lagi satu..

*ehem ehem*
Apa yang kita buat dekat org akan terkena balik pada diri kita berkali ganda dari apa yang kita buat org. Kita kutuk sorang budak ni. Tapi kita tak tau yang ada sepuluh org yang kutuk diri kita yang seorang ni. Faham tak contoh ni? Ada lagi banyak contoh tapi aku malas. Jadi, tolong buat-buat faham. ;p Pendirian ini disematkan oleh bondaku. Sebab tu dari aku kecik smpai skarang aku takut kalau mencarut. Sebab sekali kita mencarut, sepuluh kali tuhan laknat kita balik. Contoh: "Babi ah shasha(aku, bukan shasha lain) tuh!", Tuhan laknat kita sepuluh kali. Camtu ah. Sbb tu aku takut. Paling jahat penah keluar dari mulut dan tulisan aku ialah bodoh, bangang, bongok, gila, babeng(paling jahat sbb die babi tapi di eng kan hujungnya), siot(second jahat sbb dia sial tapi di iot kan),bloody, damn, shit dan tahi. Tak caya? Tak caya sudah.

Jadi, kesimpulannya, aku terima penjelasan dari semua orang dan aku juga dah memaafkan segalanya. Seperti yang aku katakan banyak kali dan berulang kali, tapi aku bukan baik mahupun warak alim, apa yang terjadi sudah aku lepaskan, sekarang ini hanya kamu(siapa-siapalah) dengan Tuhan.

Now, all is well( i hope lah), lets all be merry. Bulan Ramadhan ni!!!Ambik berkat sikit..

BLOOM dah update, lai lai!!!

Hati, kau masih seperti dulu?

Sunday, September 14, 2008

Hati,

Apa khabar kau disana?
Aku harap kau masih lagi Hati yang dulu.
Hati yang bisa merasionalkan pemikiran, aneh tapi benar.
Hati yang membiarkan bahagia manusia lain daripada menjadi kesedihan sendiri.
Hati yang memaafkan walau bagaimana hancur dan ranap diperlakukan manusia.

Entah kenapa, malam ini begitu terkesan sekali hati dan permikiranku apabila 
terbaca hasil nukilan dua insan yang selama ini tidak pernah tertahu kewujudan mereka 
dia atas bumi ini. Sumpah indah! Sayu dan sebak saat terbaca tentang keluhan hidup, luahan cinta dan rasa mereka.  Selesai membaca, aku terfikir... apakah aku masih aku yang dahulu? Apa yang aku kejar dalam hidup ini ? 

Pada saat dan ketika ini, aku berani mengatakan yang aku sudah membiarkan api kemarahan ini padam dan lenyap daripada terus membakar kotak hatiku. Memang kau kejam wahai Perempuan, mengadu domba, menfitnah membuta tuli, mengata keji dimana waktu aku bersangka kita sudah meninggalkan masa silam, memulai "persahabatan" yang baru.

Tetapi wahai Perempuan, ketahuilah saat ini, apa yang aku rasai terhadap kau cuma perasaan simpati. Kerana, kau masih berpegang kepada hasad dengki dan hasutan kau itu. Apa yang pasti, kau dan aku bersaudara. Ya! Kita bersaudara, bersujud pada Tuhan yang sama, bercinta dengan Tuhan yang sama. Aku yakin kau tahu dan sedar yang Tuhan kita Maha Besar dan Maha Adil. Jadi apa yang dapat aku katakan cuma, aku kini telah memaafkan segala apa yang kau berikan kepadaku. Bukan aku mahu berlagak alim dan baik, tetapi hidup ini singkat. Aku tidak mahu membazirkan sedikit masa yang dianugerahkan padaku untuk kau yang jelas tidak mendatangkan apa-apa kebaikan kepada diriku. 

Jadi Perempuan, di antara aku dan engkau, engkau sudah tiada apa-apa yang terhutang padaku.
Sudah ku bereskan segala kemaafan yang tertuntut oleh kau. Jadi sekarang, hanyalah diantara kau dengan Tuhan. Semoga Tuhan merahmati kau.

Dan juga, Semoga Tuhan memelihara Hati aku daripada api kemarahan yang mendatang.
Amin.